Minggu, 10 Mei 2020

“Proses Menerbitkan Buku Ajar”



Resume  Belajar Menulis  Jumat, 8 Mei 2020,
“Proses Menerbitkan Buku Ajar”
 Pemateri
 Bapak Joko Mumpuni, Direktur Penerbitan penerbit Andi
Moderator dipimpin oleh pak @Bambang Ayah Salwa yg biasa disapa Mr. Bams



                                              website penerbit andi : andipublisher.com
                                                   Web www.andipublisher.com

 Proses penerbitan

Ada penerbit, penyalur, pembaca dan ada penulis


Proses diawali dari penulis yang punya naskah hingga jadi buku
1.Naskah dikirim ke penerbit dan penerbit melakukan penilaian apakh naskah bisa diterbitkan atau tidak.
2.Yang dilakukan oleh penerbit adalah memberikan surat pemberitahuan bahwa naskah akan diterbitkan dan mohon dikirimkan sofcopi naskah. Dan  penulis menandatangani perjanjian.
3. Setelah sof copy  diterima maka penerbit akan mengedit dan menyeting. Dan akan dibuat cover buku
4.Penulis diminta mengoreksi akhir sebelum jadi.
5.Penerbit melakukan koreksi, lalu dibuatkan film dan dimbuatkan plet dan dimasukkan kateren baru masuk mesin lipat, dipotong dan dibending

Indikator apa yang diperoleh
1.     Kepuasan
2.     Repotasi
3.     Karir
4.     Rayalty
Indikator sukses atau tidak dinilai dari peluang potensi pasar dan keilmuannya.
Buku yang sukses adalah buku yang laku.


 Reputasi Penulis bisa dilihat di sitasi yang ada di google skoler

Selanjutnya ada Oplah ( jumlah cetak)
harus perhatikan Gaya Selingkung penerbit
















Penerbit Andi ada program namanya Andi Pro literasi tapi bayar 10juta unt kepentingan terbit buku tanpa dijual hanya kepentingan buat naik pangkat


Tip Menulis 











Agar bisa diterbitkan menjadi buku maka yang dikumpulkan adalah
Kelengkapan Naskah dalam Sofcopy
1. Daftar Isi
2.Gambar dalam format JPGdengan resolusi300dpi
3. Kata Pengantar
4. Naskah Lengkap
5.Dafyar Pustaka
6, Sinopsis


SELAMAT MENERBITKAN BUKU



Latihan by Santi Jpr



Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi



Resume Belajar Menulis, Kamsi, 7 Mei 2020
Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi

Pemateri : Dr Imron Rosidi

Saat ini marilah kita memotivasi diri untuk menjadi guru penulis. Guru yg visioner. Setelah kemarin pak Imron beri materi menulis untuk kenaikan pangkat. Sekarang fokus ke menulis buku. Sebenarnya tdk ada orang yg tdk bisa menulis buku. Yg ada adalah orang yg tdk mau menulis buku. Mengapa seseorang bisa dg lancar berbicarA. Setiap bertemu langsung berbicara tanpa mikir. Tp ketika menulis? Padahal keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Apa bedanya? Mungkin ada yg mengatakan, kalau menulis khan mikir kalaimat yg baku, tanda baca, huruf kapital. Kalau berbicara khan tdk pak.. Makanya ketika kita menulis tdk perlu mikir itu. Nulis saja. Menulislah dg jelek dan jangan takut salah
Menulis Itu Menuangkan gagasan, pikiran dan persaan. Dan setiap orang memiliki hal tersebut.
Menulis itu hanya 4 syaratnya, yaitu mau, tekun, nekat, dan baca





Menulis itu keterampilan. Maka hrs terus berlatih. Berlatih menulis, bukan dipelajari. Sebagaimana pemain sepal bola. Dia hrs terus berlatih. Tetapi dia juga perlu vitamin. Apa vitaminnya seorang penulis. Ya buku2 tentang teori menulis dan hal2 lain yg berhubungan dg menulis.




Biarlah tulisan kita awalnya tdk terlalu bagus. Saya yakin dg terus berlatih akan ada peningkatan, dr segi kedalaman konten maupun bahasa. Bisa diawali dg menulis buki kumpulan puisi, kumpulan cerpen. Lanjut  ke buku umum, atau buku2 motivasi dan buku pelajaran. Lalukan pasti bisa.




Bagaimana menerbitkan buku? Untuk penerbitannya bisa lewat PB PGRI atau lewat pak imron atau lainnya.

Daftar Beberapa Penerbit
1.  Almahira, kompleks Kodam Kalimalang, Jln.
Manunggal 2/8C, Cipayung Melayu, Makasar Kota, Jakarta Timur 13620, telp 021 68300123, email: almahira.publishing@yahoo.co.id
2.  Azka Mulia Medika, Jln. Raya Hankam Komp.
Satrudal Ring TNI AU No. 1. Jatirahayu, Pondok Gede, Bekasi 17414, telp 021 84973048
3. Balai Pustaka, Jln. Gunung Sahari Raya
    No. 4 Jakarta, Telp. 021 3451616
4. PT Bumi Aksara, Jln. Sawo Raya 
    no. 18, Jakarta 13220
5. Remaja Rosdakarya, Jln. Kembang
    Raya No. 4 Jakarta 10420, Telp. 021
    3901692, email: rosda@indosat.net.id
6. Yudhistira-Ghalia Indonesia, Jln. Waru
    No. 20B, Rawamangun, Jakarta Timur
    13220, telp. 021 8581814.
7. Grafindo Media Pratama,
    Jln. Pasirwangi 2, Pasirluyu,Bandung,
    40254, jawa Barat, telp 022 5206177,
    weebsite grafindo.go.id
. Mizan, Jln. Cinambo no. 135, Cisaranten
    wetan, ujung berung, Bandung 40294, Jawa
    Barat, telp 022 7834310, email: 
9. PT Gramedia Pustaka Utama, Gedung
    Kompas Gramedia Lt, 5 Jln. Palmera Barat
    29-37, Jakarta Pusat 10270, telp 021
    53650110, email fiksi@gramediapublishers.
10. Grasindo, Jln. Palmera Selatan 22-28,
     Jakarta Pusat 10270, telp 021 53696546
. Remaja Rosdakarya, Jln. Kembang Raya
     No. 4, Jakarta, 10420, Telp. 021 3901692,
     email Rosda@indosat.net.id
12. Penerbit Andi, Jln. Beo no. 38-40
     Demangan, Yogyakarta, Telp 0274
     561881, email jendela_yogya@plasa.com
13. Tiga Serangkai, PT. Jln. Prof. Dr. Supomo
     SH No. 23 Solo 57141, Jawa Tengah,
     telp. 0271 714344

 (By Santi ~ Jayapura)




Kamis, 07 Mei 2020

Resume Materi Kuliah Belajar Menulis, 5 Mei 2020 Menulis di dalam kesibukan



Resume Materi Kuliah, 5 Mei 2020 (pukul 13.00-15.00)

Menulis di dalam kesibukan
Pemateri: Bapak Emcho
 oleh : Santi Jayapura




 Kuliah diawali dengan perkenalan yaitu disebutkan bahwa pemateri bernama lengkap Much. Khoiri, dosen dan penulis 42 buku dari Unesa Surabaya, yang menulis sejak tahun 1986 dan penyampaian profil beliau.
Materi diberikan melalui audio dan power point yang dimoderatori oleh Om Jay.
Dimulai dari penjelasan tentang judul yaitu “Sopo Ora Sibuk” atau “Siapa yang tidak sibuk”. Diperjelas dengan gambar-gambar tentang kesibukan orang. Mulai dari orang muda hingga nenek yang semuanya sibuk dengan kesibukannya masing- masing. Libur pun juga sibuk. Orang biasa sampai pejabat pun sibuk, banyak kerja, main pun sibuk dengan mainannya sendiri, hingga ada buku yang berjudul “Tuhan, maaf saya sibuk”. Manusia itu adalah subjek. Tanpa kerja, subjek hanyalah entitas yang mati, tanpa makna kontekstualitasnya. Saya jika tidak diikuti kata kerja maka hanya sebagai “saya”, saya jika tidak melakukan kerja maka tidak ada gunanya. Dalam konteks menulis, demikian juga, sudah tepatkah jika tidak melakukan menulis dengan alasan sibuk? Harap dipertimbangkan lagi.
Yang penting sebenarnya bukan perkara sibuknya sendiri. Dibalik kesibukan ada kelonggaran atau kesempatan, dibalik kesulitan ada kemudahan. Bagaimana kita bisa memenej kesibukan itu sendiri, bagaimana sikap kita terhadap sibuk itu sendiri. Jika kita menyikapinya dengan positif maka akan mengahsilkan aksi yang positif, sebaliknya jika sikap kita negatif maka hasilnya pun negatif bahkan tidak menghasilkan apa-apa.yang diperlukan dalam kegiatan menulis tentunya sikap yang positif. Kita tidak boleh menyerah dengan kesibukan, kita harus memenej kesibukan itu sendiri. Harus menjadi kekuatan kita sendiri. Penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya untuk menghasilkan tulisan. Andaikata ia tidak sedang menulis maka akan dipikirkannya apa yang akan ditulis dan tidak membiarkan waktunya untuk tidak menulis ada waktu istimewa untuk menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca.
Mengapa Harus Menulis?
Ada buku yang isinya mengungkapkan “ When you speak your words echo only across the room, or down the hall. But when you writw, your wors echo downthe ages, bud gardener, artinya ketika kau bicara kata katamu hanya menggema melintas ruangan atau sampai  aula tetapi kalao engkau menulis, kata katamu akan menggema sampai bertahun-tahun atau berabad-abad. Bahasa sederhana nya demikina, apa yang kita angankan akan lenyap apa yang kita katakan akan musnah apa yang kita lakukan tak akan tersisa kecuali dituliskan ia akan abadi dan menyejarah dalam hidup kita. Pramoedya Ananta mengungkapkan sebagaiberikut” Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah keabadian dalam sejarah”. Budi Darma (sastrawan) mengatakan bahwa begitu seorang pengarang mati, tugasnya sebagai pengarang tidak dapat diambil alih oleh orang lain. Sebaliknya, jika dekan, camat, mantri, polisi, dalam waktu singkat akan ada orang yang dapat dan mampu menggantikannya. Betapa pentingnya alsan perlunya menulis dan perlu diperjuangkan.
Mendidik Diri Menulis
Harus melakukan mendidik terhadap diri sendiri, supaya tahu ada tugas yang harus diselesaikan, berani menegakkan reward dan punishment secara adil. Mendidik diri menulis bukan hanya membuat diri kompeten di bidang menulis, melainkan juga berani menegakkan prinsip reward and punishment. Jika siswa tidak melakukan tugas maka mendapat punishment yang bagaimana maka harus adil dengan diri sendiri ketika tidak melakukan menulis maka punishment nya apa, begitu pula sebaliknya jika melakukan lebih dari target maka diberikan reward. Mendidik diri penting diterapkan. Jangan hanya bisa mendidik orang lain tetapi harus bisa mendidik diri sendiri.
Menulis itu Berkomunikasi
Menulis harus berkomunikasi bukan hanya berekspresi. Kalau hanya berekspresi itu sesuka kita, tetapi kita perlu berasumsi bahwa menulis itu berkomunikasi artinya menganggap kita berhadapan dengan orang yang kita ajak berkomunikasi yaitu pembaca. Ada ungkapan menarik dari Plato Wise men speak because they have something to say, Fool because they have to say something artinya orang bijak itu bicara karena punya sesuatu untuk dikatakan, orang bodoh karena harus mengatakan sesuatu, bisa saja tidak ada sesuatu yang disampaikan jadi asal omong saja.beda dengan orang bijak,itu diam tapi kalau ada yang harus disampaikan maka dia sampaikan. Demikian juga menulis. Tidak sekedar menulis tetapi ada yang disampaikan baru kita menulis, mengomunikasikan gagasan, pengalaman dll kepada pembaca. Kita asumsikan berhadapan dengan pembaca, maka harus ada sudut pandang  mengguanakan kata saya, aku, anda, saudara, pembaca sekalian dll. Materi tullisan harus selaras dengan sudience, harua tahu apa yang dibutuhkan. Pengorganisasian tulisan, harus diperhitungkan misalnya paragraf diatur jangan terlalu panjang, hubungan antar paragaraf dll. Bahasa harus komunikatif sesuai genre tulisan. Tulisan ilmiah, bahasanya ilmiah, untuk umum bahsanya semi populer atau semi ilmiah. ketika berkomunikasi kita menyampaikan pesan pakailah bahasa yang enak sehingga pesan tersampaikan kepada pembaca.
Tujuhbelas Strategi Menulis Jitu
Dalam menyiasati kesibukan ada 17 strategi yang dapat digunakan antara lain Tetapkan niat menulis, rajinlah membaca, gunkan alat perekan gagasan, kobarkan inspirasi menulis, tentukan waktu utama, untuk pemula menulis bebas, menulis di dalam hati, menulis di waktu utama, manfaatkan waktu luang, menulis yang dialami, menulis yang dirasakan, menulis selaras minat dan pekerjaan, menulis dengan riang, menulis yang bnayak, read batter, write faster, buatlah motto yang dahsyat,menulis dengan doa




Kesimpulan/pesan
Kesibukan selalu ada karena hakekat kehidupan adalah kesibukan yang penting bagaimana kita menyiasati kesibukan itu sehingga bisa menunaikan kewajiban menulis. Lakukan diantara tujuhbelas strategi menulis.




           




Resume Materi Belajar Menulis ,6 Mei 2020

MENULIS DENGAN 4R DALAM CATATKAN SEJARAH
Pemateri : Farrah Dina MSc
Membaca buku sama dengan berbicara dengan orang bijak di masa lalu.
Membaca buku tidak sama dengan menerbitkan buku. Menerbitkan buku ke penerbit besar karena karyanya besar. Hal ini bukan menjadi tujuan melainkan jadi tantangan agar kita bisa. Penerbitan buku sebagai sebuah akibat adanya karya.

Bagaimana kita mulai membuat karya yang bisa diterima masyarakat yang akibatnya diterbitkan oleh penerbit?

Gunakan Strategi 4R 
1, Renjana
    Renjana sama dengan Passion adalah sesuatu yang menarik dan mudah kita lakukan. mulailah dari  hal yang kita kuasai dengan baik karena akan dengan mudah mengalir kata-kata hingga menjadi tulisan. jangan dipaksakan karena akan tidak ada hasilnya, mulailah dengan renjana. tentukan renjana.
misalnya: bagaiman menulis buku anak, buku anak yang berkualitas dengan harga terjangkau
2. Rutin
    Ini menjadi KUNCI.Rutin membaca akan memotivasi kita untuk menulis. Membaca apa pun. Rumus penulis hebat, menyiapkan waktu  dan ruang khusus untuk menulis. menulis itu bisa kapan saja dan di mana saja. 
Orang yang memendam akan kalah dengan yang orang mengungkapkan, orang yang menunggu akan kalah dengan yang melakukan. oleh karena itu jangan menunggu tapi lakukanlah. lakukan menulis.
3, Revieuw
    Revieuw merupakan proses terpanjang dalam menulis. ketika menulis, jangan langsung direvieuw, tetapi tiliskan saja apa saja yang ditulis biarkan mengalir semuanya.ketika saatnya tiba revieuw barulah lakukan revieuw seluruhnya.
4. Ruang bagi Pembaca
    Ketika melakukan revieuw, cukupkanlah, karena nanti akan direvieuw  lagi oleh para Pembaca.  saat itulah kita harus mengharapkan feetback negatif untuk memperbaiki tulisan kita, revieuw Pembaca sering terjadi hal yang tidak terpikirkan oleh kita, hadirnya Pembaca sangat penting bagi penulis. berikanlah ruang untuk Pembaca agar tilisan kita semakin sempurna


oleh: Santi Jayapura
    
                 



Rabu, 06 Mei 2020

Resume Belajar Menulis Ge. 10



Resume Materi tnggal 4 Mei 2020

“Pengalaman menulis di Penerbit mayor.”
Pemateri : Bpk Ukim Komarudin
Moderator : Mr Bams
Oleh Santi ~ Jayapura



Menulis merupakan ekspresi pribadi . Oleh karena itu, sangat penting agar memiliki tempat mencurahkan segala kegelisahan atau apapun bentuknya. Menulis adalah sarana yang tepat untuk berekspresi. Tidak perlu merasa khawatir dengan kualitas, tidak perlu peduli dengan ragam atau apa yang menjadi trend di masyarakat. Pokoknya menulis. Menulis adalah kebutuhan. Selain menulis apa adanya, bisa menulis apa saja, misalnya terkait pelajran, beragam kegiatan, berupa propsal,, liputan kegiatan, dan menulis buku harian.
Pengalaman Om Ukim, Tulisannya semakin banyak sehingga mulai dilirik dan dikomentari orang. Karena banyak ragam tulisan dengan tema berbeda maka dihimpunlah menjadi sebuah buku berjudul : Menghimpun yang berserak” Sebuah usaha untuk mengumpulkan segenap mutiara yang berserakan dalam kehidupan yang sangat bermanfaat bagi saya, dan semoga bermanfaat pula buat orang lain (pembaca).

Dari pengalaman tersebut, ternyata menulis itu tidak boleh egois, harus memberi  manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu karya harus melalui editor dulu agar layak diterbitkan. Ada proses tulisan atau karya sebelum dicetak.
Ada kriteria yang dianggap layak untuk diterbitkan. Khususnya terkait buku mata pelajaran, biasanya mereka mencari buku: (1) menunjukkan penggunaan pendekatan baru; (2) lebih lengkap; (3) penulisnya memang berkualifikasi luar biasa; (4) Naskah renyah (enak dibaca);  dan diutakan dari hasil penelitian lembaga-lembaga pendidikan terbaik.
Premis (tema besar). Biasa terdiri atas satu paragraf. Hebatnya, ia adalah sebuah headline yang memegang pergerakan ide, tokoh, dan alur cerita. Penulis hebat memulia dari itu, jika tidak memulia dari situ, kemungkinannya kalah tenaga, atau ngawur kemana-mana.
Mulailah menulis dengan membaca buku-buku yang diduga akan mirip ekspresi bentukannya seperti buku yang akan dibuat. Ketika kita datang ke perpustakaan atau toko buku, kita membaca untuk mendapatkan inspirasi. kadang-kadang, saya membeli buku atas tujuan seperti itu. Penulis yang baik memang pembaca yang baik. Banyak-banyaklah membaca sehingga akan mampu menulis. Menulislah setiap hari. Tapi tolong disertai membaca agar tulisan kita berkualitas.  Itu hukumnya. Menulis (produktif) pasokannya adalah membaca (receptif). Manulis saja. Dengarkan respons dari sekitar. Kita memang membutuhkan orang yang membuat kita terlecut menjadi lebih baik.
Ada kehebatan dari seorang penulis. Ia jelas ekspresinya. Ia juga punya daya jangkau dakwah yang lebih luas dalam menebar kebaikan. Ia juga punya legacy atau warisan untuk pertinggal jejak kebaikannya, yakni tulisannya. Menulislah, setiap hari. karena anda akan menemukan kebahagiaan; menulis berarti kita MENCIPTAKAN SEJUMLAH KEBAIKAN


Kesan Pertamaku dalam WAG Om'Jay

Telmiku Menjadi Pengalaman Baru
(oleh Santi~Jayapura)

Awalnya merasa gembira dan bersyukur mendapatkan kesempatan bergabung dalam Group Belajar Menulis gel.10. Begitu gabung, aku menunggu beberapa hari masih belum ada materi. Aku berpikir Ahh pastilah seperti group lain pada posting-posting gambar atau video ucapan selamat dan berterimakasih sudah bergabung. Hingga kutemukan sebuah video perkenalan Om Jay.
Ku tonton dan kuperhatikan, tetapi masih merasa biasa saja bahkan ku kira beliau adalah teman anggota group. Setelah beberapa komentar anggota group ku baca, baru sadar ternyata Om jay yang memiliki Group ini (jadi rasa malu aku sudah salah kira, mohon maaf Om Jay)
Masih kubiarkan banyak chat masuk, karena aku lagi focus di kegiatan lain. Semakin lama semakin banyak, akhirnya kubaca satu demi satu chatingan anggota group. Sampai habis. Akan tetapi aku masih bingung dan tidak mengerti. Aku mulai scroll ke atas kembali aku baca . aneh dalam hatiku. Baru kali ini aku menemukan group yang berbeda.
Hingga berulangkali aku membaca karena ketidakpahaman dengan gaya chating yang ada dalam WAG kali ini. Atau mungkin karena aku bergabung sudah dipertengahan, sehingga aku merasa asing. Atau memang gaya dan metode belajar yang digunakan berbeda.
Ya, memang beda.cara mengemas materi dalam belajar dan metode pelatihannya pun beda. Pematerinya pun bukan kacangan, tetapi para pakar kelas kakap dengan jam terbang yang tinggi. Sungguh aku beruntung ada di sini.
Para anggota group pun berasal dari berbagai daerah se nusantara dengan kehebatan masing-masing. Di sini aku merasa kerdil, karena aku belum punya pengalaman menulis. Bahkan blog saja aku belum punya. Sementara teman anggota group sudah jauh sekali di depan dengan situs situs webnya dan youtube. Saling menampilkan kebolehan masing-masing dalam tulisannya.
Apalagi dengan tantangan yang diberikan Om Jay dalam rangka Hardiknas. Hemmm rasa kerdilku semakin bertambah. Aku semakin tidak mengerti. Tapi keinginanku untuk belajar menulis dan menerbitkan buku sangat kuat. Sehingga aku tetap bertahan dalam WAG ini. Ku lihat banyak nomor-nomr yang left. Entah karena apa, mungkin karena kondisinya seperti saya? Ahh jangan suudzon.
Aku tetap menyimak bahkan ketika diminta perkenalan, aku malu. Aku kenalan secara singkat kawatir diketahui kerdilku. Bahkan aku tak pernah komentar apa pun, aku hanya menyimak dan mengikuti materi – materi yang diberikan.
Tugas-tugas pun aku tidak membuat karena ketidakpahaman aku dalam mengikuti kemasan pelatihan yang diberikan. Lambat laun otakku semakin encer. Setelah materi tanggal 5 Mei tentang Siapa yang tidak sibuk ( Menulis dalam kesibukan) oleh Master Emcho, baru aku sadar ternyata itulah materi inti.aku mulai paham. Bahasa yang diberikan sangat sederhana pemateri pun memberikan penjelasan dengan enak. Ada gambar, ada teks, ada audio bahkan Tanya jawab pun diberikan kesempatan dengan jawaban yang sangat jelas.
Hubungan pemateri dan peserta sangat komunikatif dengan akrab dan tetap menjaga kesantunan. Pemateri yang jam terbangnya tinggi tak pernah menganggap peserta kecil atau rendah. Sungguh luar biasa.
Cara Om Jay mengemas pelatihan membuat aku semakin kagum. Ternyata metode begini lebhg efisien daripada dengan Video Call(VC)/zoom atau lainnhya karena peserta yang terlambat on akan tetap bisa mengikuti materi dari belakang. Selain itu, peserta bias mengulang materi setelah pembelajaran selesai.
Cara Om Jay menyampaikan informasi juga membuat saya memiliki pengalaman baru. Sangat santun, komunikatif bahkan akrab, padahal kami tidak saling mengenal. Ditambah lagi posting posting tulisan yang dubuat setiap hari oleh Om Jay sangat menginspirasi aku dalam menemukan ide. Seperti kali ini aku menulis tentang model belajar kita dalam belajar menulis.
Semoga aku belum terlambat, semoga aku masih bisa mengejar ketertinggalanku. Semoga aku bias menyesuaikan. Dan semoga aku bias menulis, menulis setiap hari. Begitu sabarnya Om Jay dalam melayani peserta, menambah semangatku dalam belajar di sini.
Kini aku sudah membuat resume dari semua yang aku ikuti. Dan aku akan belajar membuat blog. Aku ingin menjadi blogger yang sukses, semua telah merubah mainset ku. Dulu aku malu jika tulisanku dibaca orang. Tusilanku aku simpan dsn tsk seorangpun tahu. Kini aku paham, untuk apa menulis jika hanhya disimpan. Menulis itu harus dishare agar orang lain bisa membaca. Menulis itu harus bermanfaat bagi orang lain.
Inilah goresanku yang pertama, akan aku lanjutkan lagi esok.
Mohon saran ya agar lebih lengkap
Santi ~ Jayapura
5 Mei 2020

Resume materi tanggal 1 Mei 2020 pukul 13.00 s/d15.00



Resume materi tanggal 1 Mei 2020 pukul 13.00 s/d15.00
Motivasi Menulis Setiap Hari dan Menerbitkan Buku
Pemateri : Dadang Kadarusman ( Deka)
Dipandu oleh : Mr Bams




Diawali dengan perkenalan yang menceriterakan bahwa sejak kecil ayahnyanyang Seorang Guru SD sering membawakannya buku-buku bacana sehingga suka membaca yang akhirnya menyebabkan jadi suka menulis. Beliau menulis sejak kecil hingga sekarang.
A.    Menerbitkan Buku
Aspek yang perlu diperbaiki jika ingin mempunyai hasil karya berupa buku adalah BUKAN pada menerbitkan bukunya. Melainkan pada MENULIS SETIAP HARInya. Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit dan tidak perlu mendatangi penerbit lagi, justru penerbit yang datang kepada kita. Jika skill menulisnya sudah sesuai yang penerbit cari.
Menulis Setiap hari. Membutuhkan skill dan butuh trik.
B.    Mengapa (WHY),   harus menulis setiap hari yaitu:
1.     Karena menulis itu gabungan antar kemampuan berpikir dengan kemampuan motoriknya
2.     Kenapa perlu menulis setiap hari
Ala bisa karena biasa  menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa. Jika sudah terbiasa menulis, maka jika melihat apa pun, selalu ingin menuangkannya ke dalam bentuk tulisan. Hal itu terjadi secara refleks.
3.     Karena menulis setiap hari itu merupakan healing remedy.
Kesimpulan
Kenapa perlu menulis setiap hari adalah; Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya. Melainkan orang yang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri.
Jika ingin menjadi penulis handal, mulai lah berkomitmen untuk menulis setiap hari. Satu hari 1 artikel. Artikel adalah sebuah paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
C.    Apa ( WHAT) yang mendorong untuk menulis, apa tujuan menulis?
     ~Dorongan menulis: Mendapatkan uang, Igin berbagi PENGETAHUAN
    ~ Sumber Ide
 Sumber ide sangat banyak, bisa berupa bunyi yang ada di sekitar kita, bisa sesuatu yang lewat di depan kita, dari tangkapan pancaindera kita bisa jadikan sumber dan kita tuangkan kedalam bentuk tulisan.
D.Ragam Strategi
·       Sebagai penulis pemula
sebaiknya tidak usah menerapkan terlalu banyak kriteria penerbit. Karena penulis yang masih pemula butuh penerbit. Strategi paling mudah adalah terus ikut kursus menulis seperti pelatihan belajar menulis 
·       Dipaksa menulis
·       Tema tulisan. Tidak perlu dikawatirkan, yang penting menulis dan jangan takut salah
·       Bersedia menerima masukan
·       Targetkan 1 karya 1 hari
·       Mulailah menulis dari sebuah kata yang terlintas dalam pikiran
·       Doa sebelum menulis
·       Jasa ghost writer hanya cocok untuk yang ingin mmenerbitkan buku saja tanpa menulis
·       PD
·       Jangan ambil hati terhadap orang yang memeberi tanggapan terhadap tulisan kita
·       Menulislah lalu bagikan
·       Temukan hal yang bisa membuat kita ingin menulis(tujuankita menulis)
Kesimpulan
Menulis itu buat diri kita sendiri. Bukan buat orang lain. Jadi, berikanlah yang terbaik kepada tulisan kita sendiri. Sehingga mendapat yang terbaik dari kita berikan. Sedangkan para pembaca, adalah pihak yang ikut menikmati manfaatnya. Dengan begitu, maka lewat tulisan kita; kita menjadi pribadi yang lebih baik terlebih dahulu. Sambil mengajak orang lain untuk menemani perjalanan menuju perbaikan diri itu. Teruslah menulis. Karena dengan menulis, kita melayani diri sendiri dan memberi manfaat kepada orang lain.

Santi~ Jayapura